29 Mei 2016

Bagaimana Mengajarkan Anak Mempunyai Ketrampilan Komunikasi Asertif

Komunikasi asertif adalah kemampuan untuk menyatakan apa yang kita inginkan, rasakan dan pikirkan kepada orang lain tanpa menyakiti perasaan dan menghormati hak-hak orang lain. Berikut adalah cara-cara bagaimana orang tua dapat mengajarkan anak untuk mempunya ketrampilan komunikasi asertif.
  1. Ajarkan anak mengemukakan pendapat. Anak yang dapat berbicara untuk dirinya sendiri dan orang lain akan menyadari bahwa ketegasan dapat menciptakan perubahan yang mereka inginkan.
  2. Ajarkan anak untuk melepaskan diri dari kelompok. Anak asertif tidak akan mudah terintimidasi dan percaya bahwa mereka bisa dan tidak harus membuat orang lain senang. Mereka tidak mudah terpengaruh karena sudah mempunyai banyak kesempatan untuk menguji keyakinannya sendiri. Orang tua dari anak asertif dapat membantu mereka untuk mengerti mengapa mereka percaya sesuatu akan dapat diterima atau tidak dapat diterima.
  3. Ajarkan anak bagaimana cara membiarkan orang lain memimpin. Anak asertif tidak selalu harus menjadi pemimpin karena mereka mempunyai kepercayaan diri di berbagai aspek. Mereka mengerti bahwa kadangkala situasi akan dapat mendatangkan keuntungan bila mereka bertindak sebagai pemimpin sementara pada situasi lainnya lebih baik bila mereka bertindak sebagai pengikut. Contohnya, Dino senang bermain sendiri di kamarnya sehabis pulang sekolah, sementara adiknya Dita juga senang bermain bersama Dino. Dino membutuhkan waktu untuk berpikir apakah dia akan bermain dengan Dita atau bermain sendiri. Dino lalu memutuskan bahwa dia akan meluangkan waktu bermain dengan Dita karena ia menghargai Dita sebagai adiknya, tetapi Dino juga akan meluangkan waktu untuk bermain sendiri karena ia juga menghargai kebutuhannya.
  4. Doronglah anak-anak untuk mencoba hal-hal baru. Anak asertif tidak akan takut terhadap perubahan. Mereka senang mencoba hal-hal baru atau melakukan hal-hal yang berbeda. Mereka tidak takut gagal atau malu karena mereka tahu bahwa kegagalan adalah kesempatan untuk belajar.
  5. Ajarkan anak-anak untuk melindungi privasinya. Anak asertif menghargai privasi, mereka mengerti pentingnya mengetuk pintu sebelum masuk ke dalam kamar orang lain. Mereka juga mengharapkan orang lain menghargai privasi mereka dan menerima konsekuensi bila privasi mereka dilalui.
  6. Ajarkan anak untuk mengatakan “TIDAK”. Anak asertif mengerti bahwa mereka mempunyai hak untuk mengatakan “TIDAK”. Mereka juga menghargai hak orang lain untuk mengatakan “TIDAK”.
  7. Ajarkan anak bagaimana cara untuk meminta bantuan. Kunci dari komunikasi asertif adalah tahu kapan dan bagaimana cara untuk meminta bantuan. Anak asertif tidak kuatir untuk terlihat bodoh, bingung atau salah tangkap sehingga mereka akan meminta bantuan ketika mereka tidak yakin akan sesuatu. Anak asertif telah diajarkan untuk berfokus mencari solusi daripada berfokus pada masalah.
  8. Perbolehkan anak untuk berubah pikiran. Anak asertif mengerti bahwa mereka mempunyai hak untuk berubah pikiran dan tidak merasa bersalah akan hal tersebut. Contohnya, Tono dan Dino pergi ke Dufan untuk naik Halilintar. Setelah melihat secara langsung Dino mengubah pikirannya untuk tidak naik Halilintar. Ketika Tono mengejek Dino dan mengatakannya penakut, Dino tidak merasa kecil hati karena Dino tahu bahwa ia mempunyai hak untuk mengubah pikiranya.
  9. Ajarkan anak untuk mengerti potensi bahaya. Anak asertif tidak mudah di-bully karena mereka mengerti akan perilaku yang menyakitkan dan mengatasinya dengan cepat. Anak asertif dapat membela temannya yang mendapat perilaku bully. Orang tua dari anak asertif mengajarkan mereka bahwa semua manusia memiliki nilai dan harus diperlakukan dengan hormat dan baik.
sumber : klik disini

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | OSN Fisika, FB Media Belajar